BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kemampuan matematis adalah
kemampuan untuk menghadapi permasalahan baik dalam matematika maupun kehidupan
nyata. Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika di Indonesia tersirat bahwa
kemampuan matematis meliputi: 1. Kemampuan pemecahan masalah (problem
solving), 2. Kemampuan berargumentasi (reasonning), 3. Kemampuan
berkomunikasi (communication), 4. Kemampuan membuat koneksi (connection),
5. Kemampuan representasi (representation).
Kemampuan representasi sangat
berhubungan dengan pemecahan masalah. Montague mengatakan bahwa pada dasarnya pemecahan masalah mempunyai dua langkah,
yaitu representasi masalah dan menyelesaikan masalah. Pemecahan masalah yang
sukses tidak mungkin tanpa representasi masalah yang sesuai. Representasi
masalah yang sesuai adalah dasar untuk memahami masalah dan membuat suatu
rencana untuk memecahkan masalah. Siswa yang mempunyai kesulitan dalam
merepresentasikan masalah matematika akan memiliki kesulitan dalam melakukan
pemecahan masalah.
Dengan demikian seiring dengan
pentingnya kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika, maka
kemampuan representasi matematik sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
pemecahan masalah juga berperan dalam pembelajaran matematika .
B. RUMUSAN
MASALAH
Dari
latar belakang diatas dapat diperoleh rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan kemampuan representasi matematika?
2. Jenis-jenis
kemampuan representasi matematika ?
3. Bagaimana
representasi dalam pembelajaran matematika?
4. Bagaimana
rubrik dan instrumen kemampuan representasi matematika?
C. TUJUAN
MAKALAH
1. Untuk
mengetahui kemampuan representasi matematika.
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis representasi matematika.
3. Untuk
mengetahui kemampuan representasi dalam pembelajaran matematika.
4. Untuk
mengetahui rubrik dan instrumen kemampuan representasi matematika .
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kemampuan Representasi
Matematika
Menurut NCTM (dalam Teacher Professional Development and Classroom
Resaurces Across the Curriculum), representasi membantu menggambarkan,
menjelaskan, atau memperluas ide matematika dengan berfokus pada fitur-fitur
pentingnya. Representasi meliputi simbol, persamaan, kata-kata, gambar, table,
grafik, objek manipulatif, dan tindakan serta mental cara internal berpikir
tentang ide matematika. Representasi adalah alat berpikir yang kuat, namun bagi
banyak siswa, kekuatan ini tidak dapat diakses kecuali mereka menerima
bimbingan terarah dalam mengembangkan repertoar mereka.
Semakin banyak terlibat belajar matematika, siswa dapat memperluas
pemahaman ide matematika atau hubungan dengan berpindah dari satu jenis
representasi ke representasi yang berbeda dari hubungan yang sama. Ini adalah
salah satu alasan bahwa penting bagi siswa untuk menggunakan berbagai bahan
manipulatif, yang selanjutnya berkaitan dengan metode untuk memecahkan masalah.
Terdapat beberapa definisi yang dikemukakan para ahli berkenaan tentang
representasi yaitu:
1.
Representasi
merupakan cara yang digunakan seseorang untuk mengkomunikasikan jawaban atau
gagasan matematik yang bersangkutan (Cai, Lane, & Jacabcsin dalam Syarifah
Fadillah).
2.
Representasi
didefinisikan sebagai aktivitas atau hubungan dimana satu hal mewakili hal lain
sampai pada suatu level tertentu untuk tujuan tertentu dan yang kedua oleh
subjek atau interpretasi pikiran. Representasi menggantikan atau mengenai
penggantian suatu obyek, penginterpretasian pikiran tentang pengetahuan yang
diperoleh dari suatu obyek, yang diperoleh dari pengalaman tentang tanda
representasi (Parmentier dalam Syarifah Fadillah).
3.
Representasi
merupakan proses pengembangan mental yang sudah dimiliki seseorang, yang
terungkap dan divisualisasikan dalam berbagai model matematika, yakni: verbal,
gambar, benda konkret, tabel, model-model manipulatif atau kombinasi dari
semuanya (Steffe, Weigel, Schultz, Waters, Joijner, & Reijs dalam Syarifah
Fadillah).
4.
Dalam
psikologi umum, representasi berarti proses membuat model konkret dalam dunia
nyata ke dalam konsep abstrak atau simbol. Dalam psikologi matematika,
representasi bermakna deskripsi hubungan antara objek dengan simbol (Hwang,
Chen, Dung, & Yang dalam Syarifah Fadillah).
Dari beberapa definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa representasi adalah ungkapan-ungkapan dari ide
matematika yang ditampilkan siswa sebagai model atau bentuk pengganti dari
suatu situasi masalah yang digunakan untuk menemukan solusi dari masalah yang
sedang dihadapinya sebagai hasil dari interpretasi pikirannya. Suatu masalah
dapat direpresentasikan melalui gambar, kata-kata (verbal), tabel, benda
konkrit, atau simbol matematika.
B.
Jenis-Jenis Kemampuan Representasi
Matematika
Hiebert dan Carpenter (dalam Syarifah Fadillah) mengemukakan bahwa pada
dasarnya representasi dapat dinyatakan sebagai representasi internal dan
representasi eksternal. Berpikir tentang ide matematika yang kemudian
dikomunikasikan memerlukan representasi eksternal yang wujudnya antara lain:
verbal, gambar dan benda konkrit. Berpikir tentang ide matematika yang
memungkinkan pikiran seseorang bekerja atas dasar ide tersebut merupakan
representasi internal.
Representasi internal dari seseorang sulit untuk diamati secara langsung
karena merupakan aktivitas mental dari seseorang dalam pikirannya (minds-on).
Tetapi representasi internal seseorang itu dapat disimpulkan atau diduga
berdasarkan representasi eksternalnya dalam berbagai kondisi; misalnya dari
pengungkapannya melalui kata-kata (lisan), melalui tulisan berupa simbol,
gambar, grafik, tabel ataupun melalui alat peraga (hands-on).
Dengan kata lain terjadi hubungan timbal balik antara representasi internal
dan eksternal dari seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu masalah. Schnotz
(dalam Gagatsis, 2004) membagi representasi eksternal dalam dua kelas yang
berbeda yaitu representasi descriptive dan depictive.
Representasi descriptive terdiri atas simbol yang mempunyai struktur
sembarang dan dihubungkan dengan isi yang dinyatakan secara sederhana dengan
makna dari suatu konvensi, yakni teks, sedangkan representasi depictive
termasuk tanda-tanda ikonik yang dihubungkan dengan isi yang dinyatakan melalui
fitur struktural yang umum secara konkret atau pada tingkat yang lebih abstrak,
yaitu, display visual.
C.
Representasi dalam Pembelajaran Matematika
Vergnaud (dalam Syarifah
Fadillah) menyatakan representasi merupakan unsur yang penting dalam teori belajar mengajar matematika, tidak hanya karena
pemakaian sistem simbol yang juga penting dalam matematik dan kaya akan kalimat
dan kata, beragam dan universal, tetapi juga untuk dua alasan penting yakni:
(1) matematika mempunyai peranan penting dalam mengkonseptualisasi dunia nyata;
(2) matematika membuat homomorphis yang luas yang merupakan penurunan dari
struktur hal-hal lain yang pokok.
Penjelasan kedua alasan di
atas yakni matematika merupakan hal yang abstrak, maka untuk mempermudah dan
memperjelas dalam penyelesaian masalah matematika. Representasi sangat berperan, yaitu untuk mengubah ide abstrak menjadi
konsep yang nyata, misalkan dengan gambar, simbol, kata-kata, grafik dan
lain-lain. Selain itu matematika memberikan gambaran yang luas dalam hal
analogi konsep dari berbagai topik yang ada. Dengan demikian diharapkan bahwa
bilamana siswa memiliki akses ke representasi-representasi dan gagasan-gagasan
yang mereka tampilkan, maka mereka memiliki sekumpulan alat yang secara
signifikan siap memperluas kapasitas mereka dalam berpikir secara matematis (NCTM, 2000).
Menurut NCTM (dalam dalam
Principle and Standard for Mathematics Education, program pembelajaran
matematika sebaiknya menekankan pada representasi matematis untuk membantu
perkembangan pemahaman matematis sehingga siswa mampu:
1.
Membuat dan menggunakan representasi untuk mengatur, mencatat, dan
mengomunikasikan ide-ide.
2.
Mengembangkan suatu bentuk perwujudan dari representasi matematis yang dapat
digunakan dengan tujuan tertentu, secara fleksibel dan tepat
3.
Mengomunikasikan representasi untuk memodelkan dan menginterpretasikan fenomena
fisik, social, dan matematis.
Beberapa manfaat atau nilai
tambah yang diperoleh guru atau siswa sebagai hasil pembelajaran yang
melibatkan representasi matematik adalah sebagai berikut:
1.
Pembelajaran yang menekankan representasi akan menyediakan suatu konteks yang kaya untuk pembelajaran guru.
2.
Meningkatkan pemahaman siswa
3.
Menjadikan representasi sebagai alat konseptual
4.
Meningkatkan kemampuan siswa dalam menghubungkan representasi matematik dengan
koneksi sebagai alat pemecahan masalah
5.
Menghindarkan atau meminimalisir terjadinya miskonsepsi
Bentuk- bentuk opersional representasi matematik
beragam adalah sebagai berikut:
No
|
Representasi
|
Bentuk
Operasional
|
1
|
Visual,berupa
:
a.
Diagram, grafik, atau tabel
b.
Gambar
|
-
Menyajikan kembali data atau informasi dari suatu
representasi ke presentasi diagram, grafik atau tabel.
-
Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan
masalah
-
Membuat gambar pola geometri
-
Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas
masalh dan memfasilitasi penyelesaiannya
|
2
|
Persamaan
atau ekpresi matematika
|
-
Membuat persamaan, model matematika atu representasi
dari representasi lain yang diberikan
-
Membuat konjektur dari suatu pola hubungan
-
Menyelesaikan masalah dengan melibatkan ekspresi
matematika
|
3
|
Kata-kata
atau teks tertulis
|
-
Membuat situasi masalah berdasrkan data atau representasi
yang diberikan
-
Menuliskan interpretasi dari suatu representasi
-
Menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah
metematika dengan kata-kata
-
Menyusun cerita yang sesuai dengan suatu
representasi yang disajikan
-
Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks
tertulis
|
D. Rubrik Pada Kemampuan
Representasi Matematika
Asesmen merupakan suatu proses untuk
memperoleh informasi dan mengambil keputusan berdasarkan informasi tersebut
dengan tujuan tertentu. Asesmen kemampuan matematis siswa berarti assessment
yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang kemampuan matematis siswa
meliputi : kemampuan pemacahan masalah, penalaran, komunikasi, koneksi dan
representasi, yang bertujuan memutuskan sejauhmana tingkat kemampuan matematis
siswa. Untuk mengevaluasi kemampuan
matematik siswa dapat menggunakan rubric penskoran atau pembobotan skor.
Rubrik penskoran yang digunakan untuk
melihat kemampuan matematika dengan melihat tingkat kemampuan matematika siswa,
strategi dan komunikasi, rubrik penskoran dapat berbentuk :
Aspek
|
Indikator
|
Skor
|
Pengetahuan
Matematika
|
Menunjukkan
pemahaman tentang semua konsep dan prinsip matematis yang terkandung di dalam
masalah yang harus dipecahkannya.
Menggunakan
istilah dan notasi matematis yang sesuai
Melaksanakan
algoritma yang relevan dengan lengkap dan benar
|
4
|
Menunjukkan
bahwa siswa memahami hampir semua konsep dan prinsip matematis yang
terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya.
Menggunakan
istilah dan notasi matematis hampir betul.
Melaksanakan
algoritma yang relevan dengan lengkap, tetapi ada kesalahan kecil dalam
hitungan.
|
3
|
|
Menunjukkan
bahwa siswa memahami sebagian konsep dan prinsip matematis yang terkandung di
dalam masalah yang harus dipecahkannya.
Berbuat
kesalahan yang agak serius dalam hitungan
|
2
|
|
Tampak
bahwa pemahamannnya sangat terbatas tentang konsep dan prinsip matematika
yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya.
Keliru
atau tidak dapat menggunakan istilah atau notasi matematis sebagaimana yang
seharusnya.
Berbuat
kekelruan parah dalam hitungan
|
1
|
|
Tidak
memahami konsep dan prinsip matematis yang terkandung di dalam masalah yang
harus dipecahkannya.
|
0
|
|
Strategi
|
Menggunakan
informasi yang relevan dari luar rumusan masalah yang harus dipecahkannya.
Berhasil
mengidentifikasi semua unsur penting di dalam masalah, dan menunjukkan bahwa
siswa tahu hubungan yang ada antara unsur-unsur itu.
Mencerminkan
penggunaan strategi yang cocok dan sistematik dalam memecahkan masalah.
Penyelesaian
masalah yang digunakan jelas dan lengkap prosesnya.
|
4
|
Menggunakan
informasi yang relevan dari luar rumusan masalah yang harus dipecahkannya.
Berhasil
mengidentifikasi sebagian besar unsur penting di dalam masalah, dan menunjukkan
bahwa siswa tahu hubungan yang ada antara unsur-unsur itu.
Mencerminkan
penggunaan strategi yang cocok dan sistematik dalam memecahkan masalah..
Penyelesaian
masalah yang digunakan jelas dan hampir lengkap prosesnya.
|
3
|
|
Berhasil
mengidentifikasi beberapa unsur penting di dalam masalah, tetapi tampak bahwa
siswa hampir tidak tahu hubungan yang ada antara unsur-unsur itu.
Mencerminkan
penggunaan strategi yang cocok, tetapi pemecahan masalah yang dilakukannya
tidak sistematis dan tidak lengkap.
|
2
|
|
Menggunakan
informasi yang toidak relevan.
Tidak
mampu mengidentifikasi unsur-unsur penting di dalam masalah yang harus
dipecahkannya.
Menggunakan
strategi yang tidak cocok.
Tidak
ada kejelasan tentang strategi yang digunanaknnya. Penyelesaian masalah yang dibuatnya tidak
sistematik dan tidak selesai.
|
1
|
|
Ada
usaha menggunakan informasi yang tidak relevan.
Tidak
mampu mengidentifikasi unsur-unsur penting dalam masalah yang harus
dipecahkannya.
Mungkin
menulis masalah yang harus dipecahkannya.
Tetapi tidak mampu berusaha memecahkannya.
|
0
|
|
|
|
|
Komunikasi
|
Memberikan
tanggapan yang lengkap, serta uraian yang jelas dan tidak meragukan.
Membuat
ganbar atau diagram yang cocok dan lengkap.
Menyampaikan
gagasannya dengan jelas.
Menggunakan
argumen yang logis dan lengkap.
Memberikan
contoh atau contoh-kontra.
|
4
|
Memberikan
tanggapan yang agak lengkap, serta uraian yang jelas.
Membuat
ganbar atau diagram yang cocok dan agak lengkap.
Menyampaikan
gagasannya dengan jelas.
Menggunakan
argumen yang logis, tetapi agak kurang lengkap.
|
3
|
|
Membuat
langkah yang benar dalam memecahkan masalah, tetapi belum selesai. Di samping itu, penjelasannya agak tidak
jelas.
Membuat
gambar atau diagram yang salah atau tidak jelas.
Uraian
yang dibuatnya tidak jelas, atau sukar dipahami.
Argumennya
tidak lengkap atau kurang logis.
|
2
|
|
Membuat
sedikit langkah yang benar dalam memecahkan masalah. Langkah yang lain sulit diikuti.
Membuat
diagram atau ganmabar yang salah (tidak relevan dengan masalah yang harus dipecahkannya)
|
1
|
|
Tidak
dapat mengutarakan maksudnya. Kalimatnya tidak menggambarkan masalah yang
harus dipecahkannya.
Membuat
gambar yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan masalah yang harus
dipecahkannya.
|
0
|
Berikut
adalah salah satu bentuk rubrik penilaian pada kemampuan representasi
matematika:
Kompetensi dasar :
Menerapkan konsep barisan dan deret aritmatika
Indikator : Menggunakan konsep
barisan dan deret dalam menyelesaikan masalah dan mengidentifikasikan masalah.
Contoh soal :
Pada malam pertunjukkan
dalam rangka membantu korban bencana alam, ruangan tempat duduk untuk para
penonton dibagi atas beberapa baris. Masing-masing baris terdiri dari 200
tempat duduk. Harga karcis baris terdepan Rp. 150.000,00 per orang dan harga
kacis baris paling belakang sebesar Rp. 50.000,00 per orang. Selisih harga
karcis untuk tiap baris itu sama. Jika semua karcis habis terjual maka panitia
berharap akan memperoleh uang sebesar Rp. 120.000.000,00. Berapakah harga
karcis per orang dari sebelum baris paling belakang?
Jawab :
Karena selisih harga
karcis untuk tiap baris selalu sama maka masalah itu akan diselesaikan
menggunakan deret aritmatika. Perolehan uang dari karcis kelompok paling depan
sebagai suku pertama (a) dan perolehan uang dari karcis kelompok paling
belakang sebagai suku terakhir (Un).
a =
(200)(150.000) = 30.000.000
Un = (200)(50.000) = 10.000.000
Sn = 120.000.000
Ruangan tempat duduk
dibagi atas 6 kelompok, maka harga karcis sebelum kelompok paling belakang
adalah merupakan suku kelima (U5).
Jadi harga karcis per
orang pada baris sebelum baris paling belakang adalah Rp. 70.000,00.
Alasan :
1. Siswa
dapat melakukan perhitungan dan representasi dalam menyelesaikan masalah dengan
meggunakan konsep barisan dan deret.
2. Siswa
dapat menemukan pola dan hubungan antara permasalahn dengan konsep barisan dan
deret.
Rubrik penilaian
representasi
Uraian
|
Penskorannya
|
||||
Kriteria
|
Penjelasan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Ketepatan
perhitungan
|
1.
Banyak kesalahan perhitungan
2.
Ada beberapa kesalahan
perhitungan
a. Salah
menggunakan rumus
b. Sangat
sedikit melakukan kesalahan perhitungan
c. Penggunaan
rumus sudah benar
d. Sangat
sedikit melakukan kesalahan perhitungan
e. Penggunaan
rumus sudah tepat
f. Penyelesaian
disajikan dengan rapi dan baik
|
|
|||
Penjelasan
|
1.
Tidak jelas
2.
Tidak memahami pola barisan dan
deret aritmatika.
a.
Meragukan
b.
Ada pemahaman pola
c.
Ditulis dengan jelas
d.
Memahami satu aspek hubungan suku
ke – n dengan jumlah n suku pertama
e.
Ditulis dengan jelas
f.
Memahami kedua aspek hubungan
suku ke – n dengan banyak suku ke – n
|
|
|||
Jawaban
yang didapat
|
1.
Tidak benar sama sekali atau
tidak menjawab sama sekali
2.
Tidak menggambarkan representasi
dengan dunia nyata atau dengan symbol matematika
a.
Sebagian jawaban benar
b.
Sedikit menggambarkan
representasi dengan dunia nyata atau dengan symbol matematika
c.
Jawaban hampir sebagian besar
benar
d.
Hampir sebagian besar
menggambarkan representasi dengan dunia nyata atau dengan symbol matematika
e.
Jawaban yng diperoleh benar dan
tepat
f.
Sudah menggambarkan representasi
dengan dunia nyata atau dengan symbol matematika
|
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Representasi adalah ungkapan-ungkapan dari ide matematika yang ditampilkan
siswa sebagai model atau bentuk pengganti dari suatu situasi masalah yang
digunakan untuk menemukan solusi dari masalah yang sedang dihadapinya sebagai
hasil dari interpretasi pikirannya. Suatu masalah dapat direpresentasikan
melalui gambar, kata-kata (verbal), tabel, benda konkrit, atau simbol
matematika. Hiebert dan Carpenter mengemukakan bahwa pada dasarnya representasi dapat dinyatakan sebagai
representasi internal dan representasi eksternal.
Representasi sangat berperan, yaitu untuk
mengubah ide abstrak menjadi konsep yang nyata, misalkan dengan gambar, simbol,
kata-kata, grafik dan lain-lain.
B.
Saran
Sebagai
seorang calon guru sangatlah penting untuk mengetahui kemampuan representasi
matematika .semoga dengan pembuatan makalah ini dapat menambah wawasan serta
membantu pembaca. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekurangan
dalam pembuatan makalah ini.
kak mau nanya gimana carannya bikin blogspot pake kursor animasi, strawberry, sama ada lagunya kek gini kak? mohon bantuannya kak :)
BalasHapus